Daftar Isi
![](/wp-content/uploads/outros-pets/1451/jscpb9a2wb.png)
Ketika kita berbicara tentang cockatiel yang mengalami diare, salah satu tantangan terbesar adalah untuk dapat mengidentifikasi gangguan tersebut secara akurat. Kotoran burung pada umumnya lebih cair, yaitu sangat berbeda dengan kotoran yang dianggap normal untuk kucing dan anjing.
Lihat juga: Apa itu silsilah? Pelajari detailnyaOleh karena itu, seorang penjaga yang kurang berpengalaman dalam memelihara burung mungkin memerlukan waktu beberapa saat untuk menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan burung cockatiel mereka.
Kami akan membahas hal ini dalam artikel ini dan memberikan beberapa panduan bagi Anda untuk memahami penyebab diare yang paling umum terjadi pada burung kakatua dan perawatan apa saja yang disarankan.
Diare pada burung Cockatiel: penyebab yang paling sering terjadi
![](/wp-content/uploads/outros-pets/1451/jscpb9a2wb-1.png)
Jika Anda melihat burung kakatua Anda mengalami diare dan mengantuk, hal terbaik yang harus dilakukan adalah membawa hewan peliharaan Anda ke dokter hewan sesegera mungkin. Penyebab diare pada burung kakatua ada beberapa hal, dan ahli kesehatan adalah yang paling tepat untuk mendiagnosa secara pasti.
Salah satu penyebab diare calopsite yang paling sering adalah pola makan yang tidak teratur, termasuk asupan beberapa biji-bijian, buah-buahan dan sayuran yang berlebihan.
Lihat juga: Bisakah anjing makan wortel? Cari tahu jawabannyaKeberadaan parasit juga dapat menyebabkan gejala tersebut. ascariasis adalah penyakit yang menyebabkan kram, diare, dan penurunan berat badan, dan penularannya terjadi melalui air dan makanan yang terkontaminasi.
Parasitosis lainnya adalah yang disebabkan oleh coccidia, yang mengganggu penyerapan nutrisi yang benar di usus, menyebabkan diare, penurunan berat badan, sakit perut, perubahan warna bulu, kehilangan nafsu makan, dan pembengkakan di perut. Kontaminasi terjadi melalui kontak antara burung yang sehat dengan kotoran burung yang sakit.
Klamidiasis adalah penyakit lain yang disebabkan oleh parasit yang menyebabkan diare pada burung kakatua, dalam hal ini kotorannya berwarna kehijauan atau kekuningan. Klamidiasis disebabkan oleh bakteri yang memengaruhi sistem kekebalan dan pernapasan dan bahkan dapat ditularkan ke manusia.
Cara merawat burung kakatua yang mengalami diare
Jika Anda melihat gejala abnormal pada burung cockatiel Anda, seperti kotoran yang lebih lembut, berbau menyengat, ada darah, lendir atau busa, dan dengan frekuensi yang lebih tinggi sepanjang hari, segera periksakan ke dokter hewan.
Ia akan memberikan semua panduan mengenai penggunaan obat-obatan, termasuk dosis dan durasi perawatan, serta perawatan lain yang harus Anda lakukan terhadap hewan peliharaan Anda.
Amati perilaku umum hewan peliharaan dan perhatikan setiap perubahan, betapapun kecilnya perubahan itu. Jangan mengobatinya sendiri dan usahakan agar burung kakatua terlindung dari angin kencang dan juga sinar matahari yang berlebihan.
Cara mencegah diare pada burung kakatua
![](/wp-content/uploads/outros-pets/1451/jscpb9a2wb-2.png)
Beberapa perawatan dapat mencegah burung cockatiel Anda sakit, baik diare maupun gejala lainnya.
Kebersihan kandang, tempat minum dan tempat makan setiap hari sangat penting untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan kotoran yang dapat mendukung perkembangbiakan bakteri dan jamur, serta menarik serangga yang tidak diinginkan.
Pilihan makanan yang tepat untuk burung cockatiel juga sangat penting. Konsistensi dalam pola makan ini memastikan bahwa burung ini mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk berkembang dengan baik dan sehat, serta menjamin kotoran yang lebih kencang dan lebih mudah dibersihkan.
Terakhir, lakukan kunjungan rutin ke dokter hewan agar ia dapat menilai kesehatan burung secara umum.
Untuk melanjutkan bacaan Anda, simak artikel-artikel yang telah kami pisahkan untuk Anda:
- Apakah burung kakatua bisa makan roti? Lihat bagaimana memberikan kebiasaan sehat pada burung
- Apakah burung kakatua bisa bicara? Keingintahuan tentang burung
- Bisakah Calopsita makan nasi?
- Apakah Calopsita bisa makan telur rebus? Cari tahu!